Friday, November 23, 2007

Consumer means Powerless

Di negeri Indonesia Raya ini, menurutku konsumen berarti seseorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki kekuatan. Bahkan YLKI pun tidak punya kekuatan apa-apa. Aku belum pernah mendengar YLKI melakukan sesuatu yang berguna atau yang membela kepentingan konsumen. Gemes banget dengan organisasi yang ga punya gigi, maunya bermain aman akhirnya konsumen ya begitu-begitu saja kalau ga bisa dikatakan sengsara to the bone.

Hanya dalam 1 minggu aku merasa dikacangin 3 perusahaan yang menamakan dirinya besar (TELKOMSEL, BCA dan ADAM AIR)
Betapa besarnya pun profit yang mereka hasilkan setiap tahun buku, berapa banyaknya sumbangan pajak mereka bagi negara dan betapa mereka memajukan perekonomian tapi bagiku mereka tidak lebih dari pecundang. Pecundang yang tidak tau berterima kasih kepada orang yang sudah memberi mereka makan.

  • Kejadian pertama dengan Telkomsel, aku mengisi pulsa Rp.50.000,- secara elektrik tanggal 17 November 2007 pukul 19.10 WIB. Pulsa sudah OK di counternya (si penjual menunjukkan sms yang berisi pulsa ke no 08137570xxxx SUKSES) tetapi ditunggu2 pulsa tersebut ga masuk ke No HP yang dituju. Sehari berlalu aku telp costumer service telkomsel dan disuruh tunggu 24 jam. Aku bilang sudah 24 jam dan aku tanya kalau ga masuk gimana mbak? minta aja uang kembali ke tempat Ibu beli, jawabnya. Trus aku bilang bu, aku di surabaya, isi pulsanya di Yogya apakah aku harus ke Yogya untuk mengambil uang 50rb tersebut? Si CS nya jawab, saya hanya meneruskan keluhan ibu ke bagian yang bersangkutan, mohon tunggu aja 24 jam. Dan sampai hari ini, pulsa tersebut belum masuk (24 jam x 5 hari), dan aku ga mungkin ke Yogya mengambil uang 50rb tersebut. Malangnya nasibku menjadi pelanggan simPATI dan kartu AS.
  • Kejadian kedua lagi-lagi dengan Telkomsel bekerjasama dengan BCA. Hari minggu 18 November 2007 karena ada acara di gereja, aku ga bisa ke ATM, aku melakukan transaksi perbankan melalui M-Banking Simpati (Kartu yang kemarin pulsanya raib) mentransfer duit ke rekening BCA yang lain. Tunggu ditunggu report ga ada, padahal pulsaku sudah terpotong untuk transaksi tersebut. Aku cek pulsa juga ga bisa (lagi-lagi pulsaku terpotong). Akhirnya aku telp lagi CS-nya Telkomsel jawaban yang sama aku terima tungu 24 jam kalau enggak telp aja halo BCA. Aku bilang bu, aku melakukan layanan m-banking ini karena pengen cepat, kalau aku harus tunggu 24 jam apa gunanya? Dengan suara sabar CS-nya jawab (dan itu menjijikan bagiku-apa gunanya menjawab ramah kalau problem yang dihadapi ga bisa diselesaikan?) kami hanya penyedia layanan ini wewenang BCA. Aku bilang, iya tapi yang potong pulsaku kalian, pelayanan belum kamu lakukan tapi pulsaku sudah kamu potong. Hari itu berlalu tanpa aku tau nasib transferanku. Besoknya dari kantor aku telp CS-nya BCA, dan dia jawab hal yang sama, tunggu 24 jam. Aku bilang aja, ini sudah 24 jam. Akhirnya dia cek rekeningku dan berkata transferannya belum masuk kok tapi hari ini ada transferan ke no yang ibu tuju dengan nominal yang sama. Ya iyalah, aku udah transfer lagi tadi pagi karena ini BISNIS man...Aku bilang kalau ntar masuk gimana pak? Dia bilang, terpaksanya Anda harus minta penerima transfer balik ke ibu, alasannya kami tidak berhak mentransfer balik ke ibu. Loh...loh...kalau dia mau transfer balik. Kalau enggak? CS-nya diam. Aku bilang aja jangan menjual layanan yang anda ga bisa menjamin itu akan berjalan baik. Kamu tau kerugianku? Bisnis yang tertunda sehari, pulsa yang terpotong, dan rasa penasaran dan was-was yang mengganggu. Dia cuma bilang maaf bu. Persetan dengan maafmu batinku.
  • Selasa lalu, seorang Pendeta pindah dari Medan ke Surabaya dan dia datang naik Adam Air. Sampai di Surabaya bagasinya TAS GEDE (dibayar 400rb karena katanya kelebihan bagasi) ga ada. Setelah dicek ternyata tas tersebut ketinggalan di Medan. Pihak Adamnya bilang akan diantar besok. Well besoknya yang berarti rabu, tas tersebut ga diantar. Akhirnya abang iparku yang juga pendeta meminta aku untuk urus. Aku telp ke Adam dia bilang tasnya udah sampai tapi kami ga bisa antar karena tasnya besar. Aku jawab aja, itu urusan anda, yang saya tau, saya memakai layanan Adam dan bagasi ketinggalan adalah tanggung jawab anda oleh karena itu harusnya anda antar itu tas. Eh...dia nego biar aku aja yang ambil alasannya ga ada mobil, trus itu adalah urusan Adam Medan bla...bla....Aku jawab aku tidak tau Adam Medan, Adam Surabaya atau Adam apa, yang saya tau saya naik Adam. Dia diam, dan aku bertanya siapa yang bisa mengurus masalah ini agar selesai biar aku bicara dengan dia. Dia jawab "saya" ya sudah, kalau itu urusan kamu saya tidak mau tau mau kamu ga ada mobil, mau gimanapun kondisimu, saya harus terima itu tas hari ini juga TITIK. Dia terdiam dan tasnya diantar hari ini. Kalau CS-nya adam ini lebih tolol lagi, dia berusaha bernego agar aku yang ambil tas tersebut seolah-olah aku penumpang tolol yang akan mau dibodoh2i dengan mengatakan itu urusan Adam Medan, bilang ga ada mobil, bilang tasnya terlalu besar. So what gitu loh?
Menyedihkan, menjadi orang yang tidak punya kekuatan...padahal aku ya bayar loh bukan gratisan...
FYI, Boleh loh postingan ini di-disseminate kemana-mana hehehe....
dikelas aja pas ngajar aku cerita-cerita kok ke mahasiswaku :P
Hitung-hitung pengen tau keefektifan promosi "Word of mouth" dan " Word of Mouse-a.k.a-Viral"

No comments: