Wednesday, October 31, 2007

Sahabat

Aku memiliki beberapa orang sahabat yang masuk kategori "orang sulit"
Sulitnya begini, orang tersebut selalu tidak disukai oleh mayoritas anggota komunitas (dimana aku dan dia adalah aggota komunitas tersebut). Sehingga, pada umumnya teman-temanku akan bertanya dengan heran kok bisa aku dekat dengan orang "kayak gitu". Atau kalau ada apa-apa (misalnya kerja kelompok atau jalan bareng atau apalah, yang membutuhkan negosiasi) maka aku akan disuruh untuk menyampaikan kepada teman-teman yang dianggap sulit tersebut sehingga negonya lebih mudah. Kala lain, ketika si teman sulit ini berulah yang aneh maka teman-teman akan bilang ke aku, "lihat tuh temanmu" seolah-olah aku satu-satunya temannya di dunia ini dan aku adalah orang yang bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya:-)
Dulu, ada temanku yang pernah bertanya, "gimana sih kok kamu bisa dekat dengan dia? aneh gitu!"
dan saat itu aku nggak tau mau jawab apa.

Sampai sekarang pun aku masih nggak bisa jawab.
Emang sih kalau aku menilai secara obyektif teman yang dianggap sulit ini emang agak2 aneh sikapnya.
Contohnya si N* teman jaman kuliah S1, untuk alasan yang ga jelas dia bisa tiba-tiba benci orang. Dan kemudian langsung sangat judes ke orang tersebut.
Trus mas D* teman di S2, nyebelinnnnnn banget. Mengecam orang secara frontal, benci pada orang kaya, merendahkan orang lain tanpa basa-basi.
Yang ketiga ka T * teman greja yang memang dari sononya sombong,
moody dan nyebelin.
Ada istilah surabayaan yang sangat cocok dan tepat menggambarkan orang-orang sulit ini yaitu "
mbencekno" sikap yang nyebelin, pelit, ga bisa diajak kerjasama, suka menang sendiri, moody - pokoknya semua hal yang membuat orang lain benci!

Entah kenapa aku menjalin persahabatan yang indah dengan ketiga orang ini (jangan2 aku juga satu tipe dengan mereka yak?) hehehhe....
Kayaknya sih enggak, karena aku juga punya banyak sahabat lain yang mereka sendiri selalu mengakui betapa hebatnya aku bisa bersahabat dengan ketiga orang ini.
fyi, sahabat-sahabatku biasanya saling kenal meskipun kadang-kadang kenalnya hanya dari ceritaku saja. Jadi kalau aku telpon2an dengan sahabat2ku ini biasanya ada pertanyaan "eh si N gimana kabarnya?" atau "udah gimana sekarang si D?" dll-dll seolah-olah mereka saling mengenal. Atau kadang kala sahabat2ku yang dianggap tidak orang "sulit" tersebut mengolok-olok sahabat2ku yang kategori "sulit" dengan berkata "masih temanan toh sama ka T?" hehehe....

Sulit atau tidak mereka tetap sahabat-sahabatku yang tercinta dan tersayang :-)
Ditengah cap "sulit" yang ada pada diri mereka, mereka adalah orang-orang yang sangat baik asal kita tau cara memperlakukannya.
Jumat lalu mas D ke Surabaya, dia lalu menelpon aku, berhubung aku dikampus aku ga bisa ketemuan. Sabtunya aku telp dia, minta maaf dan ngobrol ngalor-ngidul. Aku lupa apa yang kubicarakan dengan dia, tiba-tiba hari ini dapat sms dari dia minta alamatku karena dia mau kirim buku "World Class Family Business" karya AB Susanto terbitan JCG. Oh my God, itu kan buku yang kemarin aku cari di semua toko buku Surabaya yang lagi kehabisan stock.
Asyik banget deh punya teman sulit model begini :-)

Trus minggu lalu ditelpon si N, dia mau merencanakan pas liburan Natal ke sby karena udah kangen ke aku. Aku bilang aku mau pulkam, dia marah-marah dan bilang aku ga usah pulkam aja. Itu memang kebiasaannya (aneh memang kan? aku yg mau pulkam bisa2nya dia marah2 :P). Trus aku bujuk rayu dia dengan semua kata-kata manis yang kupunya. Akhirnya dia terbujuk. Trus dia bilang "ya udah, minta alamatmu aja biar aku kirim brownies kukus sebagai hadiah natalku untukmu"
Kujawab "kok cepat banget kirimnya?" dia bilang "lah pas Natal kamu kan pulkam, ga mungkin kirim ke Samosir nun jauh disana. Bisa2 browniesnya busuk. Ke sby masih keburu" (dengan nada tetap marah :-)
hehehe...aku senang dua teman sulitku menyemarrakkan hari-hariku.

No comments: