Thursday, April 03, 2008

Equilibrium

Dalam ekonomi, equilibrium adalah titik perpotongan antara kurva demand dan kurva supply, sehingga menghasilkan harga dan jumlah equilibrium (seimbang) dimana faktor-faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus-CP).
Titik seimbang ini sangat ideal namun hanya terjadi ketika variabel lain CP yang mana hal itu agak mustahil terjadi di dunia nyata. Untuk menyederhanakan analisa saja konsep CP ini diadakan.
Nyatanya, didunia ini variabel-variabel yang mempengaruhi sangat banyak, sehingga begitu satu variabel lain saja dimainkan titik ini akan berpindah.
Katakan saja ketika variabel pajak dimasukkan maka fugsi demand dan supply akan bergeser dan kemudian akan membentuk titik equilibrium yang baru.

Begitulah kehidupan kita sebagai manusia. Sering sekali kita mencari keseimbangan, karena merasa ketika kondisi seimbang maka semua terasa tepat.
Namun apa indahnya hidup jika semua menjadi seimbang?
Bukankah hidup itu indah karena hidup ini dinamis?
Karena banyak variabel yang mempengaruhi?
Apa indahnya hidup kalau variabel lain dianggap tetap?
Kita mencari keseimbangan baru ketika ada satu variabel memasuki kehidupan kita.
Ketika kita merasa tidak seimbang karena pengetahuan kita kurang maka kita mencari titik keseimbangan baru dengan membaca.
Ketika kita merasa hampa karena tidak memiliki kekasih, maka kita mencari kekasih untuk menyeimbangkan kehampaan itu :P
Ketika kita merasa hidup pincang karena tidak punya mobil maka kita mencari duit lebih giat untuk dapat membeli mobil agar kita merasa tidak pincang.
See?
Justru ketidakseimbangan itulah yang membuat kita mencari titik keseimbangan baru yang membuat kita lebih hebat atau naik kelas.


Meskipun kadang,
ada variabel yg masuk dalam hidup kita , mengacaukan keseimbangan kita, dan hampir membuat kita jatuh ke titik nol.
Kalau sudah demikian cari lah penyeimbang yang paling hebat yang membuat titik keseimbanganmu pada titik yang baru yang lebih baik.
Penyeimbang itu tergantung anda, boleh apa saja asal membawa anda pada titik yang lebih baik.
Bagiku, sampai sekarang hanya satu penyeimbang seperti itu, Dia sang Juru Selamat.

No comments: