Saturday, June 05, 2004

No Water :-(

Karena permintaan seorang adik maka hari ini aku akan menulis dalam bahasa Indonesia (setelah kemarin dia browsing di blog ku ini dan bertanya kenapa aku nggak menulis dalam bahasa Indonesia.)
Sejak kemarin malam air dirumahku tidak ada (PAM nya lagi ngadat)
Dan ketiadaan air ini membuat suasana kacau balau. Seluruh anggota keluarga yang sakit perut kudu nahan2 sampai dibawa naik motor ke tempat sodara yang berarti pemborosan bensin. Dan yang paling sial adalah pagi ini dimana air benar2 kosong. No Breakfast at all. Karena nggak ada air untuk dimasak. My sweet niece Irene ke sekolah tanpa mandi (hehehe apa nggak bau tuh??)
Dan sialnya tadi malam aku pake masker sariayu yang membuat wajahku putih bagaikan topeng dan nggak ada air untuk membersihkannya.
Akhirnya jam 7 pagi aku berangkat ke kantor dengan memakai pakaian kantor, wajah di masker dan membawa perlengkapan mandi (handuk, sabun, odol, etc) dan aku sangat bersyukur karena tidak biasa pake make up sehingga peralatan yang kubawa pun semakin sedikit. Si adek yang mengantar (Johan – red) geleng2 kepala dengan kenekadanku kekantor memakai masker, dan melewati jalanan selama 10 menit perjalanan naik motor.
Dia bertanya “apakah kakak nggak malu??”
Aku jawab dengan “aku tidak punya pilihan lain.”
Toh dikantor juga paling ketemu satpam. Masih pagi2 gini. Kalau satpamnya mengurungkan niat untuk naksir ke aku juga nggak apa2lah. Hari gini mikirin satpam juga bikin pusing.
Dalam perjalanan ada polisi yg lagi ngatur lalu lintas. Kebetulan aku nggak pakai helm (Bukan kebetulan ding setiap pagi juga nggak pake helm maklum helm yg ada di rumah helm standar kurang mendukung ke-feminimanku kalau memakai helm standar.) Aku bilang ke si adik “kalau kita sampai kena razia polisi bilang aja aku lagi depresi karena beratnya kehidupan mencari pekerjaan lihat saja saking terobsesinya untuk kerja dia sampai pake pakaian kerja tapi belum mandi” heheheheeh.
Namun sungguh disayang polisinya membiarkan kami lewat begitu saja.
Sampai dikantor betul saja belum ada siapa-siapa, hanya ada satpam yg jaga dan office boy. Pak satpam senyum2 melihat gayaku yg amburadul (apa boleh buat dah emang begini ceritanya) setelah melatakkan tas di mejaku aku menuju kamar mandi dan mulailah aku mandi ditengah dinginnya cuaca pagi hari di salatiga.
Setelah mandi aku ngaca dan melihat betapa segarnya wajahku terlepas dari masker. Ah air…air…sumber kehidupan terimakasih sudah tersedia hari ini untukku (pertama kalinya selama kehidupanku berterimakasih untuk keberadaan air.)
Kemudian aku minum segelas susu coklat dan kembali bersyukur untuk air yg tersedia di gelasku, sambil mengingat2 orang rumah apa kabarnya hari ini ya????

* lagi berpikir untuk ikut dalam kegiatan menyelamatkan air dunia

No comments: