Menjadi Ibu seperti sebuah paradoks.
Sangat membahagiakan namun juga sangat berat.
Bahagianya tak terkatakan, sama halnya beratnya juga tak tertimbang.
Sehingga, pengalaman menjadi ibu benar2 menjadi pengalaman spritual tingkat tinggi.
Menjadi Ibu,
Membuatku menjadi pasrah sempurna pada Tuhan.
Betapa tidak, banyak hal-hal yang tidak terselami oleh pikiranku sebagai manusia.
Merenungkan sebuah kehidupan dipercayakan kepadaku (kami) benar2 membuatku tidak habis pikir, mengapa Tuhan sebaik itu padaku :D
Sehingga kupasrahkan seluruh kehidupan anakku, sekarang dn dimasa yang akan datang kepadaNYA sang pemilik kehidupan.
Menjadi Ibu,
Membuat setiap desahan nafasku menjadi doa.
Ketika kupandangi wajahnya yang sedang terlelap, maka ucapan syukur dn puji2an kusampaikan kepada Tuhan.
Ketika dia kuberi minum, maka kudoakan agar anakku bertumbuh sehat.
Ketika dia menangis dan aku tak mampu membuatnya diam, maka kuminta pertolongan Tuhan atasnya.
Bahkan ketika dia cekukan maka hanya doa yg kupanjatkan.
Sama halnya ketika aku akan memandikannya, maka kuberdoa agar aku tidak menyakiti tubuh mungilnya.
Menjadi Ibu,
Membuatku semakin tergantung kepada Tuhan.
Karena aku sadar aku bukan ibu yang sempurna maka aku menyerahkan semua kepada Tuhan utk menyempurnakannya.
Dan karena Tuhan memilihku menjadi ibu, maka aku selalu berdoa agar aku mampu dan kuat.
Dan aku yakin segala perkara dapat kutanggung dalam DIA.
Thursday, October 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment