Duh mau pindahan rumah itu ternyata sibuk banget...
Meskipun barang2 ga banyak yg mau dipindahin tapi tetap aja ga rampung dalam hitungan 1-2 hari. Butuh berhari2 ternyata :(
Belum lagi cari2 perlengkapan yg baru.
Selain menguras isi dompet, menguras energi juga.
Soale harus memikirkan yg warnanya kombinasi lah,
yg bahannya tahan lama lah,
ini - itu lah duh....cape deh...
Belum lagi direpotkan dengan orang2 ribet disekitarku,
Yg sama sekali tidak memiliki kecerdasan emosi.
Yg memikirkannya bikin cape deh...eh cape deh...
*sejak kapan aku direpotkan dengan hal2 ga penting gini?* :D
Sejak ternyata orang2 seperti itu bisa memberi pengaruh yg negatif dalam kehidupan.
Hm...daripada direpotin dengan hal2 seperti itu mending aku mengoreksi hasil UAS mahasiswaku :D
Yuk...
Monday, November 30, 2009
Tuesday, November 10, 2009
Persiapan Memasuki Rumah....
Wah..........sibuk...sibuk...sibuk....
Ternyata setelah 6 bulan menunggu Listrik masuk ke rumah, ga serta merta kami langsung bisa memasuki rumah baru.
Ya iyalah...
apa-apa belum dipersiapkan :(
Barang-barang yang mau dipindahin belum di-packing,
perabotan-perabotan belum dibeli,
rumah baru belum sepenuhnya bersih...
Duh gimana sih?
Padahal dulu aja sebelum listrik masuk, klo ada yg tanya "udah pindah?"
jawabnya pasti: "belum, habis listrik belum masuk"
giliran listrik masuk...
mau jawab apa coba?
Udah mau pindah, tiba-tiba ada rejeki untuk memperluas kamar utama dan membuat kamar mandi kering didalam kamar tersebut :D
Alhasil pengerjaan baru dimulai senin lalu.
Duh yo opo seh?
Yo wislah, itu rumah kan mau ditempati lama, ya wajar dunk usaha-usaha untuk membuatnya nyaman ditinggali dilakukan.
Tapi harusnya itu kan kemarin-kemarin?
Bukan sekaranggggggggggg....
hm....mau gimana lagi rejekinya baru datang sih hehehe...
Tapi tenang aja.....
Sudah sepakat kok dengan suami, apapun yang terjadi kita akan mengusahakan sudah pindah ke rumah sendiri paling lambat tanggal 6 Des 09.
Semoga bisa terwujud ya Tuhan....
Rejeki, cepatlah datang biar ga molor-molor lagi pindahnya,
Amin...Amin....Amin... :-)
Ternyata setelah 6 bulan menunggu Listrik masuk ke rumah, ga serta merta kami langsung bisa memasuki rumah baru.
Ya iyalah...
apa-apa belum dipersiapkan :(
Barang-barang yang mau dipindahin belum di-packing,
perabotan-perabotan belum dibeli,
rumah baru belum sepenuhnya bersih...
Duh gimana sih?
Padahal dulu aja sebelum listrik masuk, klo ada yg tanya "udah pindah?"
jawabnya pasti: "belum, habis listrik belum masuk"
giliran listrik masuk...
mau jawab apa coba?
Udah mau pindah, tiba-tiba ada rejeki untuk memperluas kamar utama dan membuat kamar mandi kering didalam kamar tersebut :D
Alhasil pengerjaan baru dimulai senin lalu.
Duh yo opo seh?
Yo wislah, itu rumah kan mau ditempati lama, ya wajar dunk usaha-usaha untuk membuatnya nyaman ditinggali dilakukan.
Tapi harusnya itu kan kemarin-kemarin?
Bukan sekaranggggggggggg....
hm....mau gimana lagi rejekinya baru datang sih hehehe...
Tapi tenang aja.....
Sudah sepakat kok dengan suami, apapun yang terjadi kita akan mengusahakan sudah pindah ke rumah sendiri paling lambat tanggal 6 Des 09.
Semoga bisa terwujud ya Tuhan....
Rejeki, cepatlah datang biar ga molor-molor lagi pindahnya,
Amin...Amin....Amin... :-)
Friday, November 06, 2009
Ga Terasa
Ga terasa sudah sudah minggu ke-12 sekarang ini :D
Tinggal 2 [pertemuan] minggu lagi, mahasiswa akan minggu tenang kemudian UAS.
Cepat banget waktu berlalu ya...
Mungkin aku lagi menikmati hidupku, sehingga semuanya terasa begitu cepat berlalu :D
Tinggal 2 [pertemuan] minggu lagi, mahasiswa akan minggu tenang kemudian UAS.
Cepat banget waktu berlalu ya...
Mungkin aku lagi menikmati hidupku, sehingga semuanya terasa begitu cepat berlalu :D
Wednesday, November 04, 2009
Hanya Sebuah Pemikiran...
Tidak bermaksud apa-apa hanya sebuah pemikiran saja...
Kemarin ketika aku di malaysia, supir taxi yg membawaku dari KLIA ke hotelku mengajakku berbincang-bincang dalam bahasa Inggris yang campur-campur dengan bahasa Indonesia.
Kami berbincang banyak hal hingga akhirnya dia bilang bahwa kakeknya dari bapak adalah orang Indonesia, tepatnya mandailing.
Lalu aku bilang ke dia, bahwa kami sama-sama batak. Aku batak Toba dan dia Mandailing. Dia sih ketawa senang meskipun dia nggak tau marganya.
Kemudian dihari pertama konfrensi seorang wartawan bernama Allia mewawancaraiku, hingga akhirnya kami jadi berbincang-bincang banyak hal. Short long story, dia bilang bahwa kakeknya dari Ayah berasal dari Cirebon, meskipun dia sendiri belum pernah ke Cirebon.
Kemudian aku berkenalan dengan Ibu Nora Lina Binti Mohd Hussain, Dosen di UNISEL. Lalu ketahuanlah bahwa kakeknya dari bapak berasal dari Padang yang sudah lama tinggal di Medan. Sehingga ketika kami berbicara tentang Medan, dia sangat senang karena dia cukup sering berkunjung ke Medan mengunjungi saudara-saudaranya.
Lalu pada penutupan konfrensi istrinya Chief Minister (Menteri Besar) Selangor dalam pidatonya mengatakan bahwa agak sulit memisahkan Indonesia dan Malaysia. Karena kebanyakan nenek moyang orang Malaysia berasal dari Indonesia. Sehingga secara tidak langsung budaya yang kami kenal adalah budaya yang diwariskan nenek-kakek kami. Begitu katanya.
Menurut Info yang kudapat, kebanyakan orang Selangor berasal dari Sulawesi Selatan. Info itu aku dapat karena aku cukup curious mengapa ada sesi khusus "Peluang Perniagaan di Sulawesi Selatan" ternyata jawabnya ya itu, karena kebanyakan orang Selangor berasal dari sana.
Rasanya kalau kita melihat dari sudut pandang ini, cukup bisa diterima mengapa orang Malaysia merasa memiliki budaya Indonesia.
Analoginya begini, seandainya aku tinggal di Amerika, dan ketika aku rindu kampung halaman, lalu aku menyanyikan lagu batak disana. Yang mungkin agar familiar ditelinga anak-anakku yang sudah berbahasa Inggris, lalu aku menerjemahkan lagu itu ke dalam bahasa Inggris. Sehingga anak cucuku yang sudah menjadi orang Amerika merasa itu lagu Amerika :D
*nyambung ga sih analogiku???* :D
Pada malam galadiner, ada berbagai tarian dan lagu yang ditampilkan.
Rasanya seperti melihat tarian Melayu dan mendengar lagu Melayu milik Indonesia saja.
Lagu "pak ketipang ketipung" juga dinyanyikan dengan syair yang berbeda.
Pengen marah rasanya, untung aku ingat bahwa mungkin itulah lagu yang dikenalkan nenek moyangnya kepada mereka. :D
Tapi nyatanya kesabaranku juga nggak bertahan lama, ketika di bis menuju Genting Highland aku disuruh bernyanyi, ya aku juga tetap saja melakukan konfirmasi bahwa lagu "rasa sayange" adalah milik Indonesia. hehehe....
Kemarin ketika aku di malaysia, supir taxi yg membawaku dari KLIA ke hotelku mengajakku berbincang-bincang dalam bahasa Inggris yang campur-campur dengan bahasa Indonesia.
Kami berbincang banyak hal hingga akhirnya dia bilang bahwa kakeknya dari bapak adalah orang Indonesia, tepatnya mandailing.
Lalu aku bilang ke dia, bahwa kami sama-sama batak. Aku batak Toba dan dia Mandailing. Dia sih ketawa senang meskipun dia nggak tau marganya.
Kemudian dihari pertama konfrensi seorang wartawan bernama Allia mewawancaraiku, hingga akhirnya kami jadi berbincang-bincang banyak hal. Short long story, dia bilang bahwa kakeknya dari Ayah berasal dari Cirebon, meskipun dia sendiri belum pernah ke Cirebon.
Kemudian aku berkenalan dengan Ibu Nora Lina Binti Mohd Hussain, Dosen di UNISEL. Lalu ketahuanlah bahwa kakeknya dari bapak berasal dari Padang yang sudah lama tinggal di Medan. Sehingga ketika kami berbicara tentang Medan, dia sangat senang karena dia cukup sering berkunjung ke Medan mengunjungi saudara-saudaranya.
Lalu pada penutupan konfrensi istrinya Chief Minister (Menteri Besar) Selangor dalam pidatonya mengatakan bahwa agak sulit memisahkan Indonesia dan Malaysia. Karena kebanyakan nenek moyang orang Malaysia berasal dari Indonesia. Sehingga secara tidak langsung budaya yang kami kenal adalah budaya yang diwariskan nenek-kakek kami. Begitu katanya.
Menurut Info yang kudapat, kebanyakan orang Selangor berasal dari Sulawesi Selatan. Info itu aku dapat karena aku cukup curious mengapa ada sesi khusus "Peluang Perniagaan di Sulawesi Selatan" ternyata jawabnya ya itu, karena kebanyakan orang Selangor berasal dari sana.
Rasanya kalau kita melihat dari sudut pandang ini, cukup bisa diterima mengapa orang Malaysia merasa memiliki budaya Indonesia.
Analoginya begini, seandainya aku tinggal di Amerika, dan ketika aku rindu kampung halaman, lalu aku menyanyikan lagu batak disana. Yang mungkin agar familiar ditelinga anak-anakku yang sudah berbahasa Inggris, lalu aku menerjemahkan lagu itu ke dalam bahasa Inggris. Sehingga anak cucuku yang sudah menjadi orang Amerika merasa itu lagu Amerika :D
*nyambung ga sih analogiku???* :D
Pada malam galadiner, ada berbagai tarian dan lagu yang ditampilkan.
Rasanya seperti melihat tarian Melayu dan mendengar lagu Melayu milik Indonesia saja.
Lagu "pak ketipang ketipung" juga dinyanyikan dengan syair yang berbeda.
Pengen marah rasanya, untung aku ingat bahwa mungkin itulah lagu yang dikenalkan nenek moyangnya kepada mereka. :D
Tapi nyatanya kesabaranku juga nggak bertahan lama, ketika di bis menuju Genting Highland aku disuruh bernyanyi, ya aku juga tetap saja melakukan konfirmasi bahwa lagu "rasa sayange" adalah milik Indonesia. hehehe....
Tuesday, November 03, 2009
Cerita dari Malaysia....
Ceritanya, kamis lalu aku berangkat dari Surabaya menuju Selangor naik Malaysia Airlines. Berangkat jam 11 sampai disana jam 2 waktu setempat (lebih cepat 1 jam daripada WIB). Sampai di bandara sudah ada yang menjemputku dengan memegang tulisan yang ada namaku. Pas aku dekati dia dengan berkata, "Hi, I'm Damelina" dia rada ga percaya. Malah balas tanya "Are you Damelina?" dengan nada ga yakin gitu.
Duh...emang gue tampang TKW apa ya?
Dari KLIA ke hotel Blue Wave Selangor butuh 40 menitan. Langsung disambut hujan dan dinginnya Malaysia.
Sampai hotel kedinginan langsung tidur dan yang bikin BT adalah hotelnya bintang 5 tapi ga ada fasilitas wifi. Males banget kan?
Kamis, kehidupan sebenarnya dimulai.
Rasanya konfrensi ini menantang andrenalin banget. Yang hadir sangat keren2 dari Indonesia ada rektornya Mercu Buana, Rektor Binus, dekan FE Muhammadiyah Hamkah Jakarta, Direktur STIE di Lampung, Rektor Muhammadiayah Padang, petinggi2 berbagai universitas swasta di Jakarta dan lain-lain. Beberapa dosen senior dari UI, ITB dan univ lain juga datang. Yang kelas kacang mungkin cuma aku hehehe...
Oh ya, beberapa pelaku bisnis keluarga (Family Business) juga datang antara lain Charles Sareang direktur Jamu Ny. Meneer; Noni putrinya pemilik Taxi Blue Bird .
Itu baru dari Indonesia, dari malay juga hadir rektor UNISEL, UOM, UPM dan beberapa pengusaha keluarga yang cukup popular di Malay. Rektor de la Salle Philipina juga datang lengkap dengan beberapa HOD-nya. Dosen senior dari Finlandia, Amerika, Australia, India dan Afrika Selatan ikut meramaikan konfrensi ini.
Agendanya asyik banget. Selain diskusi mengenai bisnis keluarga dan dinamikanya, ada peluang perniagaan di selangor juga yang bicara Menteri Besar Selangor. Trus peluang perniagaan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara dan yang bicara masing-masing Gubernurnya.
Keren dah acaranya.
Hari kedua adalah hari bagi para akademisi mempresentasikan hasil penelitiannya. Termasuk aku.
Yang jadi moderatorku adalah Manuel R. Pajarillo FSC, PhD. Rektor De la Salle Lipa Philipina.
dia menyapaku dengan "are you nervous Madame Damelina?"
mungkin karena aku pucat kedinginan.
Dan kujawablah "No, I'm OK felt like I am with my husband now, because my husband name is Alfons Manuel"
dan dia pun tertawa senang.
Malamnya pada Gala Dinner, ketika penelitianku diumumkan sebagai nominasi 3 terbaik si Mr. Pajarillo mendekatiku dan bilang "Congratulation my wife" hehhee...
Sabtu, holiday begins...
Harusnya kami mengikuti acara wisuda di UNISEL dan kemudian keliling kota.
Aku dan bu Ratih (dosen Manajemen Bisnis UKP) escape dari acara itu dan keliling-keliling KL.
Asyik deh ke Petronas Twin Tower, KL Tower, KLCC, Pasar Seni, Petalingan street...kaki sampe gempor rasanya.
Nah hari Minggu, saya dengan rombongan naik bis ke Genting Higland.
Dalam perjalanan pada nyanyi2 mewakili negara masing2...
Lalu tibalah mereka memanggil namaku untuk bernyanyi.
Majulah aku dengan PD, lalu bikin prolog:
"Hi, I'm Damelina from Indonesia. Actually I want to sing batak folksong, since I am a Batakness. We have so much beautiful songs. But because of Malaysia claimed Rasa Sayange as its traditional song, so I want to claim that Rasa Sayange belongs to Indonesia folksong. So I want to sing it now..."
Bernyanyilah aku diiringi oleh teman2 Indonesia sambil tepuk tangan hehehe...
Genting Highland, ga terlalu menarik bagiku too crowded. Yang menarik hanya ketika naik Cable Car pemandangan alamnya sangat.....indah dan hijau.
Sore hari pulang ke hotel dan istirahat karena senin pagi harus pulang kembali ke Surabaya.
Secara keseluruhan konfrensi ini sangat menarik dan berkesan.
Till we meet again in 3rd IEFBA in Johanesberg South Africa :-)
Duh...emang gue tampang TKW apa ya?
Dari KLIA ke hotel Blue Wave Selangor butuh 40 menitan. Langsung disambut hujan dan dinginnya Malaysia.
Sampai hotel kedinginan langsung tidur dan yang bikin BT adalah hotelnya bintang 5 tapi ga ada fasilitas wifi. Males banget kan?
Kamis, kehidupan sebenarnya dimulai.
Rasanya konfrensi ini menantang andrenalin banget. Yang hadir sangat keren2 dari Indonesia ada rektornya Mercu Buana, Rektor Binus, dekan FE Muhammadiyah Hamkah Jakarta, Direktur STIE di Lampung, Rektor Muhammadiayah Padang, petinggi2 berbagai universitas swasta di Jakarta dan lain-lain. Beberapa dosen senior dari UI, ITB dan univ lain juga datang. Yang kelas kacang mungkin cuma aku hehehe...
Oh ya, beberapa pelaku bisnis keluarga (Family Business) juga datang antara lain Charles Sareang direktur Jamu Ny. Meneer; Noni putrinya pemilik Taxi Blue Bird .
Itu baru dari Indonesia, dari malay juga hadir rektor UNISEL, UOM, UPM dan beberapa pengusaha keluarga yang cukup popular di Malay. Rektor de la Salle Philipina juga datang lengkap dengan beberapa HOD-nya. Dosen senior dari Finlandia, Amerika, Australia, India dan Afrika Selatan ikut meramaikan konfrensi ini.
Agendanya asyik banget. Selain diskusi mengenai bisnis keluarga dan dinamikanya, ada peluang perniagaan di selangor juga yang bicara Menteri Besar Selangor. Trus peluang perniagaan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara dan yang bicara masing-masing Gubernurnya.
Keren dah acaranya.
Hari kedua adalah hari bagi para akademisi mempresentasikan hasil penelitiannya. Termasuk aku.
Yang jadi moderatorku adalah Manuel R. Pajarillo FSC, PhD. Rektor De la Salle Lipa Philipina.
dia menyapaku dengan "are you nervous Madame Damelina?"
mungkin karena aku pucat kedinginan.
Dan kujawablah "No, I'm OK felt like I am with my husband now, because my husband name is Alfons Manuel"
dan dia pun tertawa senang.
Malamnya pada Gala Dinner, ketika penelitianku diumumkan sebagai nominasi 3 terbaik si Mr. Pajarillo mendekatiku dan bilang "Congratulation my wife" hehhee...
Sabtu, holiday begins...
Harusnya kami mengikuti acara wisuda di UNISEL dan kemudian keliling kota.
Aku dan bu Ratih (dosen Manajemen Bisnis UKP) escape dari acara itu dan keliling-keliling KL.
Asyik deh ke Petronas Twin Tower, KL Tower, KLCC, Pasar Seni, Petalingan street...kaki sampe gempor rasanya.
Nah hari Minggu, saya dengan rombongan naik bis ke Genting Higland.
Dalam perjalanan pada nyanyi2 mewakili negara masing2...
Lalu tibalah mereka memanggil namaku untuk bernyanyi.
Majulah aku dengan PD, lalu bikin prolog:
"Hi, I'm Damelina from Indonesia. Actually I want to sing batak folksong, since I am a Batakness. We have so much beautiful songs. But because of Malaysia claimed Rasa Sayange as its traditional song, so I want to claim that Rasa Sayange belongs to Indonesia folksong. So I want to sing it now..."
Bernyanyilah aku diiringi oleh teman2 Indonesia sambil tepuk tangan hehehe...
Genting Highland, ga terlalu menarik bagiku too crowded. Yang menarik hanya ketika naik Cable Car pemandangan alamnya sangat.....indah dan hijau.
Sore hari pulang ke hotel dan istirahat karena senin pagi harus pulang kembali ke Surabaya.
Secara keseluruhan konfrensi ini sangat menarik dan berkesan.
Till we meet again in 3rd IEFBA in Johanesberg South Africa :-)
Subscribe to:
Posts (Atom)