Ceritanya, kamis lalu aku berangkat dari Surabaya menuju Selangor naik Malaysia Airlines. Berangkat jam 11 sampai disana jam 2 waktu setempat (lebih cepat 1 jam daripada WIB). Sampai di bandara sudah ada yang menjemputku dengan memegang tulisan yang ada namaku. Pas aku dekati dia dengan berkata, "Hi, I'm Damelina" dia rada ga percaya. Malah balas tanya "Are you Damelina?" dengan nada ga yakin gitu.
Duh...emang gue tampang TKW apa ya?
Dari KLIA ke hotel Blue Wave Selangor butuh 40 menitan. Langsung disambut hujan dan dinginnya Malaysia.
Sampai hotel kedinginan langsung tidur dan yang bikin BT adalah hotelnya bintang 5 tapi ga ada fasilitas wifi. Males banget kan?
Kamis, kehidupan sebenarnya dimulai.
Rasanya konfrensi ini menantang andrenalin banget. Yang hadir sangat keren2 dari Indonesia ada rektornya Mercu Buana, Rektor Binus, dekan FE Muhammadiyah Hamkah Jakarta, Direktur STIE di Lampung, Rektor Muhammadiayah Padang, petinggi2 berbagai universitas swasta di Jakarta dan lain-lain. Beberapa dosen senior dari UI, ITB dan univ lain juga datang. Yang kelas kacang mungkin cuma aku hehehe...
Oh ya, beberapa pelaku bisnis keluarga (Family Business) juga datang antara lain Charles Sareang direktur Jamu Ny. Meneer; Noni putrinya pemilik Taxi Blue Bird .
Itu baru dari Indonesia, dari malay juga hadir rektor UNISEL, UOM, UPM dan beberapa pengusaha keluarga yang cukup popular di Malay. Rektor de la Salle Philipina juga datang lengkap dengan beberapa HOD-nya. Dosen senior dari Finlandia, Amerika, Australia, India dan Afrika Selatan ikut meramaikan konfrensi ini.
Agendanya asyik banget. Selain diskusi mengenai bisnis keluarga dan dinamikanya, ada peluang perniagaan di selangor juga yang bicara Menteri Besar Selangor. Trus peluang perniagaan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara dan yang bicara masing-masing Gubernurnya.
Keren dah acaranya.
Hari kedua adalah hari bagi para akademisi mempresentasikan hasil penelitiannya. Termasuk aku.
Yang jadi moderatorku adalah Manuel R. Pajarillo FSC, PhD. Rektor De la Salle Lipa Philipina.
dia menyapaku dengan "are you nervous Madame Damelina?"
mungkin karena aku pucat kedinginan.
Dan kujawablah "No, I'm OK felt like I am with my husband now, because my husband name is Alfons Manuel"
dan dia pun tertawa senang.
Malamnya pada Gala Dinner, ketika penelitianku diumumkan sebagai nominasi 3 terbaik si Mr. Pajarillo mendekatiku dan bilang "Congratulation my wife" hehhee...
Sabtu, holiday begins...
Harusnya kami mengikuti acara wisuda di UNISEL dan kemudian keliling kota.
Aku dan bu Ratih (dosen Manajemen Bisnis UKP) escape dari acara itu dan keliling-keliling KL.
Asyik deh ke Petronas Twin Tower, KL Tower, KLCC, Pasar Seni, Petalingan street...kaki sampe gempor rasanya.
Nah hari Minggu, saya dengan rombongan naik bis ke Genting Higland.
Dalam perjalanan pada nyanyi2 mewakili negara masing2...
Lalu tibalah mereka memanggil namaku untuk bernyanyi.
Majulah aku dengan PD, lalu bikin prolog:
"Hi, I'm Damelina from Indonesia. Actually I want to sing batak folksong, since I am a Batakness. We have so much beautiful songs. But because of Malaysia claimed Rasa Sayange as its traditional song, so I want to claim that Rasa Sayange belongs to Indonesia folksong. So I want to sing it now..."
Bernyanyilah aku diiringi oleh teman2 Indonesia sambil tepuk tangan hehehe...
Genting Highland, ga terlalu menarik bagiku too crowded. Yang menarik hanya ketika naik Cable Car pemandangan alamnya sangat.....indah dan hijau.
Sore hari pulang ke hotel dan istirahat karena senin pagi harus pulang kembali ke Surabaya.
Secara keseluruhan konfrensi ini sangat menarik dan berkesan.
Till we meet again in 3rd IEFBA in Johanesberg South Africa :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment