Hampir 2 bulan terkahir ini, rasanya aku selalu menggerutu.
Menggerutu karena ada keputusan yang orang lain lakukan.
Menurutku dan menurut beberapa orang lainnya, keputusan tersebut amat sangat tidak masuk akal, tetapi aku dan orang lain itu harus menjalaninya.
Kalau aku memberi rating pada ketidakmasuk-akalan keputusan itu, maka aku akan memberikan rating ***** (5 bintang = tidak masuk akal tingkat tinggi)
Rasanya cape banget...
Energi terkuras,
Pikiran jadi ga beres.
Setiap ada kesempatan maunya ngomongin masalah itu saja.
Rasanya ruang dalam pikiranku terpenuhi masalah itu saja.
Menyebalkan memang.
Dan 2 bulan itu bukan waktu yang singkat (tanaman palawija aja usianya 3 bulan, kurang sebulan lagi panen deh hahahahakhakhak...)
Banyak hal baik yang harusnya bisa kulakukan, namun entah mengapa aku tak kuasa membuat jiwa dan pikiranku nyaman dengan keputusan yang menyebalkan itu.
Keputusan itu masalahnya tidak hanya satu.
Banyak Keputusan. Baik keputusan kecil maupun keputusan besar semuanya aneh.
Rasanya cape banget mikirinya sampe kadang kala terpikir untuk "quit."
Namun beberapa hari terkahir ini, ada sebuah pemikiran dalam diriku bahwa masalah dalam hidup ini selalu ada, begitupun orang-orang yang menyebalkan selalu ada.
Yang membuat kita bijaksana adalah bagaimana kita menghadapi masalah tersebut dengan baik agar kita menemukan jalan keluar yang baik bagi orang-orang yang terlibat dalam permasalahan tersebut.
Bagaimana kita menghadapi orang-orang yang menyebalkan tersebut, tanpa membuat kita juga menjadi menyebalkan dan berbuat dosa.
Lingkungan dan kondisinya tidak bisa kita kendalikan, yang bisa kita kendalikan adalah respon kita.
Rasanya dalam 2 bulan ini aku melakukan respon yang salah sehingga energiku terkuras dan tidak ada ruang yang tersisa dipikiranku untuk hal-hal positif.
Aku mau memperbaiki responku.
Beberapa hari terakhir ini, aku mendoakan masalah ini dengan lebih serius.
Berdoa agar aku mampu merespon dengan cara yang lebih baik.
Rasanya aku harus mengambil 1 hari untuk menenangkan diriku.
Mendoakan agar Tuhan memberiku kekuatan,
membangkitkan kembali motivasiku,
memperbaharui caraku merespon,
dan mengingatkan diriku pada panggilan hidupku.
Kuharap ini akan membuatku menjadi pribadi yang lebih baik,
dalam berbagai peranku.
Sebagai istri, sebagai anak, sebagai teman, sebagai rekan kerja dan sebagai Dosen.
Khususnya sebagai dosen, besar atau kecil aku sangat mungkin mempengaruhi cara berpikir orang lain (baca: mahasiswaku.)
Selalu ada kehidupan orang lain yang terkait denganku, khususnya sekarang ini ada keterlibatan yang sangat istimewa dan aku harus berusaha keras memberi sesuatu yang terbaik dari diriku karena itulah panggilanku.
Mel,
Hari Jumat depan akan cuti :-)
Waktunya bermeditasi.
Doakan aku ya teman-teman... *ninja warrior mode ON*
Wednesday, February 03, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment